Setan Merah Tak Perlu Murung: Manchester United Punya Solusi Lebih Baik dari Viktor Gyokeres – Kabar kegagalan Manchester United dalam memboyong striker incaran utama mereka, Viktor Gyokeres, sempat membuat sebagian fans Setan Merah kecewa. Penyerang asal Swedia itu lebih memilih Arsenal sebagai pelabuhan karier berikutnya, meninggalkan MU dalam situasi yang tampak genting di sektor lini depan. Namun, di balik kekecewaan itu, tersimpan harapan baru yang justru lebih menjanjikan: Joshua Zirkzee.
Artikel ini akan mengulas secara lengkap mengapa Manchester United tak perlu larut dalam kesedihan, bagaimana Zirkzee bisa menjadi solusi jangka panjang, serta strategi transfer klub yang mulai menunjukkan arah positif.
Gagal Dapat Gyokeres: Bukan Akhir Dunia
Manchester United telah mengupayakan transfer Viktor Gyokeres dari Sporting CP dengan cukup serius. Tawaran senilai €70 juta sempat diajukan, namun ditolak mentah-mentah oleh pihak klub Portugal. Situasi semakin rumit ketika sang pemain menolak pendekatan MU dan lebih tertarik bergabung dengan Arsenal yang akan tampil di Liga Champions musim depan.
Namun, kegagalan ini bukanlah bencana. Sebaliknya, ini bisa menjadi berkah tersembunyi. Gyokeres memang tajam di Liga Portugal, tetapi belum pernah membuktikan diri di liga top Eropa. Usianya yang sudah 27 tahun juga membuatnya bukan investasi jangka panjang.
Joshua Zirkzee: Solusi yang Lebih Cerdas
MU tak perlu menyesali kegagalan merekrut Gyokeres karena mereka sudah memiliki Joshua Zirkzee, striker muda yang baru didatangkan dari Bologna. Pemain asal Belanda ini langsung mencetak gol kemenangan dalam debutnya melawan Fulham di pekan pertama Premier League 2024/2025.
Zirkzee memiliki keunggulan dalam hal teknik, visi bermain, dan fleksibilitas posisi. Ia bisa bermain sebagai penyerang tengah maupun second striker. Menurut mantan pelatih timnas Italia, Fabio Capello, Zirkzee bahkan lebih berkelas dibanding Gyokeres.
> “Saya akan langsung memilih Joshua Zirkzee. Dia telah menunjukkan permainan yang sangat berkelas di Serie A,” ujar Capello dalam kolomnya untuk La Gazzetta dello Sport.
Statistik dan Potensi Zirkzee
Musim lalu bersama Bologna, Zirkzee mencetak 12 gol dan 7 assist di Serie A. Ia juga menjadi bagian penting dalam keberhasilan klub tersebut lolos ke Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah. Dengan usia yang masih 23 tahun, Zirkzee memiliki ruang besar untuk berkembang dan menjadi andalan jangka panjang di lini depan MU.
Beberapa keunggulan Zirkzee:
- Teknik tinggi: mampu mengontrol bola dalam tekanan
- Mobilitas: aktif bergerak membuka ruang
- Kreativitas: bisa menciptakan peluang untuk rekan setim
- Finishing: klinis di dalam kotak penalti
Strategi Transfer MU: Lebih Rasional dan Terarah
Selain Zirkzee, MU juga telah menyelesaikan transfer Matheus Cunha dan sedang dalam proses mendatangkan Bryan Mbeumo dari Brentford. Ini menunjukkan bahwa manajemen klub mulai bergerak lebih rasional dan tidak lagi terpaku pada nama besar semata.
Cunha adalah penyerang serba bisa yang bisa bermain di berbagai posisi depan, sementara pragmatic play Mbeumo dikenal sebagai winger produktif dengan kemampuan mencetak gol dan memberi assist. Kombinasi ini bisa menciptakan lini serang yang lebih cair dan dinamis.
Fokus pada Regenerasi dan Konsistensi
MU kini berada dalam fase transisi di bawah pelatih baru Ruben Amorim. Fokus utama adalah membangun tim yang solid, konsisten, dan tidak bergantung pada satu pemain bintang. Dengan kehadiran pemain muda seperti Zirkzee, Garnacho, Mainoo, dan Amad Diallo, masa depan MU terlihat menjanjikan.
Kegagalan mendapatkan Gyokeres justru bisa menjadi momen refleksi bahwa klub perlu membangun dari fondasi yang kuat, bukan sekadar mengejar nama besar yang belum tentu cocok dengan filosofi tim.
Dukungan Legenda dan Media
Banyak analis dan legenda klub mendukung langkah MU untuk tidak memaksakan transfer Gyokeres. Mereka menilai bahwa klub harus lebih selektif dan fokus pada pemain yang benar-benar cocok secara taktik dan karakter.
Media Inggris juga mulai melihat Zirkzee sebagai “pembelian cerdas” yang bisa menjadi pembeda dalam jangka panjang. Jika diberi waktu dan kepercayaan, ia bisa menjadi striker utama MU untuk lima hingga tujuh tahun ke depan.
Penutup: Optimisme di Tengah Kekecewaan
Manchester United memang gagal mendapatkan Viktor Gyokeres, tetapi itu bukan alasan untuk bersedih. Dengan kehadiran Joshua Zirkzee, Matheus Cunha, dan potensi kedatangan Bryan Mbeumo, lini depan Setan Merah justru terlihat lebih fleksibel dan menjanjikan.
Kegagalan bukan akhir dari segalanya. Justru dari kegagalan itu, MU bisa menemukan solusi yang lebih tepat, lebih cerdas, dan lebih berkelanjutan. Kini saatnya fans MU menatap musim baru dengan optimisme, karena masa depan klub sedang dibangun dengan fondasi yang lebih kokoh.